I WILL FOREVER SUPPORT SS501

Jumat, 18 Oktober 2013

Mendidik Anak

Saya seorang mahasiswa yang sedang belajar menjadi seorang guru PAUD yang insyaallah bisa melahirkan putra-putri bangsa yang cerdas baik secara iptek maupun imtaq..saya sedang belajar untuk mendidik anak dengan cara  yang di ajarkan kepada saya tanpa harus menjeriti anak dan memaksa.
Beberapa hal yang saya dapatkan dan berusaha saya lakukan adalah..
1. mengucapkan tolong, maaf dan terimakasih.. sebelum  mengajarkan kata-kata ini kepada anak, terlebih dahulu berusaha mempraktekkan dalam hidup sendiri, karena sebagian dari kita lupa untuk hal itu tetapi tetap memaksakan anak-anak untuk melakukan hal tersebut.. jangan salahkan anak jika saat di beri pertolongan tidak mengucapkan terimakasih karena dia tidak melihat kita melakukan hal tersebut, jangan salahkan anak jika tidak meminta tolong dan lebih berkesan memerintah jika kita tidak pernah menggunakan kata "tolong" saat meminta bantuan kepada anak, dan jangan salahkan anak jika tidak meminta maaf saat melakukan kesalahan jika kita sebagai pendidik dan orang tua lupa meminta maaf kepada mereka, misalnya saat terlambat menjemput, saat tidak menepati janji yang kita buat karena alasan tertentu yang menurut kita lebih penting, dll... 
2. Tidak menjerit-jerit, mengancam dan membentak saat anak tidak mengikuti apa yang kita pinta.. misalnya saat menonton TV yang seharusnya pada saat itu anak harus mandi. Cukup katakan pada anak dengan lembut "nak sekarang sudah waktunya mandi, ajuk mandi" otomatis anak anda akan menjawab "tunggu ma, sebentar lagi.. film nya nanggung" kita cuma perlu membuat satu perjanjian dengan sedikit pengertian pada anak.. seperti "oke, mama tunggu sampai iklan ya, kalau ga mandi juga maaf dengan berat hati TV nya mama matikan" disekolah hal ini juga bisa dilakukan seperti saat anak hanya ingin melakukan suatu permainan, kita beri pengertian dengan lembut, dan harus langsung pada anak, seperti "nak jika kamu cuma main ini kamu ga bisa ngerasain mainan yang lain kan bunda juga mau tahu kamu bisa gak ang yang lain, sekarang kamu udah jago loh main yang ini, cobadeh yuk kita main yang lain." mungkin sebagian anak akan menolak kita bisa melakukan hal seperti " oke, bunda tunggu 5 menit lagi ya sayang setelah itu kamu pindah ya mainnya, sekarang boleh puasin main itu dulu 5 menit ini" allhamdulillah saya coba dan ini berhasil
Kita harus memulai dari hal kecil untuk membembentuk mereka menjadi besar, kita harus memberi pengertian agar mereka bisa mengerti..

untuk saat ini 2 dulu yang saya share.. lain kali jika ada waktu dan kesempatan saya akan lanjutkan... moggo jika ada kritik dan saran

yang mau share hal-hal lain tentang anak hayuk share... ^^ semangat untuk terus belajar dan mendidik anak-anak bangsa Indonesia

Kamis, 17 Oktober 2013

PERJALANAN KAMI--- PANGKALAN NYIRIH- PULAU RUPAT

Pangkalan nyirih ini adalah satu desa yang menemukan saya dengan 13 orang teman cerdas dan paling kocak seantero kampus, mereka adalah ilham, effendi, bang sof, bang vonda, bang dodi, gilang, bang ridwan, ifa, inang, ranti, kak iiq, tiara, dan ira, kami ber 14 berasal dari fakultas yang berbeda-beda dan memiliki pola fikir yang tidak sama, tapi toleransi lah yang membuat kami selalu kompak hingga akhir.
Saya akan bercerita sedikit tentang kehidupan saya dan teman-teman selama dua bulan di sebuah pulau yang awalnya sangat asing bagi kami, kami tinggal dipulau ini tepatnya di bagian selatan pulau  yaitu desa Pangkalan nyirih untuk menjalankan suatu misi dari kampus yaitu "Kuliah Kerja Nyata" berupa pengabdian kepada daerah-daerah untuk membagikan sedikit ilmu kami yang didapat selama ini.
Perjalanan kami ber 14 yang sekarang lebih suka memanggil diri kami dengan sebutan "pemuda-pemudi morong" atau "pemuda nyirih"  beserta teman-teman dari desa lain dimulai dari pekanbaru menuju dumai yang memakan waktu sekitar 4 jam, dan dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan kapal pompong dan menghabiskan waktu sekitar 6 hingga 7 jam, karena beberapa hal terjadi selama dilaut, kami harus terombang-ambing dilaut dengan perut yang kelaparan hahahaha (disarankan jika ingin ke pangkalan nyirih menggunakan speedboad yang hanya memakan waktu 2 jam).
Setelah terombang ambing selama beberapa jam di laut dan ditemani dengan hujan, akhirnya kami melalui selat kecil, yaitu selat morong yang tandanya kami hampir tiba di desa tempat kami mengabdi ini selama dua bulan. Harap-harap cemas pun kami rasakan setelah tiba dipelabuhan, mencemaskan bagaimana kami membawa barang-barang kami yang seperti orang pindahan rumah, dan seperti apa rumah yang akan kami tinggali, seperti apa sambutan warga disana...
walaupun di minggu awal tiba kami merasakan sedikit tekanan karena merasakan sedikit persaingan dari luar tetapi akhirnya hal inilah salah satu penyebab kami semakin solit dan mengenal lebih baik satu dan lainnya, kegiatan pertama yang kami lakukan setelah sampai di desa adalah bersilaturahmi dan tiga hari kemudian kami melakukan senam sehat dengan ibu-ibu PKK desa pangkalan Nyirih. dan akhirnya kami bisa melanjutkan kegiatan-kegiatan kami disana selama 2 bulan di selingi dengan wisata pantai Rupat yang mempesona.
Di desa itu Desa Pangkalan nyirih kami mendapatkan banyak keluarga baru, banyak kasih sayang dan juga banyak pelajaran.. Disana bukan kami hanya membagi ilmu tetapi juga banyak mendapat ilmu. -TBC-

jika saya mood maka tulisan ini akan berlanjut dengan cerita lainnya di desa pangkalan nyirih.. ^^