I WILL FOREVER SUPPORT SS501

Rabu, 02 Januari 2013

PAUD DALAM KELUARGA



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ini sangat berdampak pada pola hidup dan nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat khususnya pada keluarga. Keluarga sebagai suatu kelompok sosial yang terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga merupakan tempat anak belajar pertama kali, sehingga apapun yang dicurahkan dalam sebuah keluarga akan meninggalkan kesan yang mendalam terhadap watak, pikiran serta sikap dan prilaku anak. Perilaku seseorang di luar lingkungan akan mencerminkan bagaimana kehidupan dalam keluarganya, oleh karena itu baik buruknya moral suatu bangsa akan sangat bergantung pada bagaimana pendidikan diterapkan di keluarga.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan keluarga?
2.      Apa sajakah tujuan dari keluarga ?
3.      Apa sajakah bentuk dari keluarga ?
4.      Apa sajakah fungsi dari sebuah keluarga?
5.      Apa sajakah peran dari sebuah  keluarga ?




C.     Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian keluarga.
2.      Untuk mengetahui tujuan keluarga.
3.      Untuk mengetahui bentuk keluarga.
4.      Untuk mengetahui fungsi keluarga.
5.      Untuk mengetahui peran keluarga.
















BAB II
ISI

A.    Pengertian Keluarga

Dalam kamus besar bahasa Indonesia keluarga berasal dari bahasa sanskerta yaitu "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota" adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Namun demikian ada banyak pengertian tentang keluarga yang dikemukakan oleh para ahli. Di antara lain menurut Alex Thio keluarga adalah “the familiya group of related individuals who live together and cooperate as a unit”. Keluarga merupakan kelompok individu yang ada hubungannya, hidup bersama dan bekerjasama di dalam suatu unit. Kehidupan dalam kelompok tersebut bukan secara kebetulan, tetapi diikat oleh hubungan darah atau perkawinan. Pendapat tersebut dipertegas oleh pendapat Donald Light, “a family as a two or more person living together and related by blood, marriage or adoption”.
Selain itu, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998). Keluarga merupakan suatu sistem dimana didalamnya terdapat hubungan yang spesifik dimana didalamnya terdapat aturan-aturan, peran-peran dari masing-masing anggota yang memiliki keunikan tersendiri (Ivey, Simek-Morgan, 1993).
Secara umum keluarga merupakan kesatuan yang terkecil dalam masyarakat,  tidak akan ada masyarakat jika tidak ada keluarga, dengan kata lain masyarakat merupakan sekumpulan keluarga-keluarga. Hal ini bisa diartikan baik buruknya suatu masyarakat tergantung pada baik buruknya masyarakat kecil itu sendiri (keluarga). Jadi secara tidak langsung keselamatan dan kebahagiaan suatu masyarakat berpangkal pada masyarakat terkecil yaitu keluarga, dan keluarga yang telah berkumul menjadi suatu masyarakat merupakan suatu lembaga yang sangat penting dalam pembangunan dan perkembangan suatu Negara.

B.     Tujuan Keluarga

Tujuan setiap orang untuk membina sebuah keluarga mungkin saja berbeda-beda, tetapi hampir semua orang membangun keluarga untuk mengatur hubungan berdasarkan pada asas saling menolong dalam wilayah kasih sayang dan cinta serta penghormatan,. Selain itu dari sisi agama membentuk suatu keluarga itu bertujuan agar terhindar dari zina, menghindari diri dari gunjingan dari orang-orang sekitar, serta agar memperoleh keturunan dengan cara yang halal.

C.     Bentuk keluarga

Dalam kehidupan berkeluarga, ada terdapat beberapa bentuk/tipe keluarga ang harus diketahui, di antaranya adalah sebagai berikut:

1.      Keluarga batih (Nuclear family)
Keluarga batih merupakan satu unit keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga batih sebagai keluarga inti memiliki keunggulan, yaitu keakraban yang terjalin dalam hubungan satu anggota keluarga dengan anggota lain. keakraban dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik satu dengan yang lain. di saming keunggulan dalam komunikasi, keluarga batih di satu sisi memiliki kekurangan, yaitu keterbatasan anggota dalam keluarga sehingga interaksi yang terjadi hanya terbatas pada mereka saja. Keterlibatan orang yang diluar keluarga akan sangat sulit diterima oleh keluarga tersebut.


2.      Keluarga luas (Extended family)
Keluarga luas terdiri dari beberapa keluarga batih, ini merupakan salah satu ciri-ciri dari keluarga Indonesia, dimana ikatan darah menjadi pemersatu dalam hubungan satu dengan yang lain. Apabila ditinjau dari sudut hubungan dan interaksi satu keluarga dengan satu keluarga lainnya sangat erat. Bahkan satu keluarga batih data menjadi penentu dalam pengambilan keputusan pada keluarga yang lain. Hal ini bisa menjadi kelebihan dari bentuk keluarga ini. Namun, ada juga kelemahan dari keluarga ini, kelemahan dapat di lihat dalam turut campur dari keluarga lain dapat menjadi ketidak efektifan dalam pengambilan keputusan. Hal ini di karenakan setiap orang dalam keluarga ini memiliki pendapat yang berbeda-beda, sehingga memerlukan suatu kesepakatan dan musyawarah yang mendalam dalam setiap pengambilan keputusan.

3.      Keluarga konjugal atau pertalian (Conjungal family)
Keluarga ini terdiri atas pasangan suami istri beserta anak dan mempunyai hubungan dengan kerabat dari keluarga yang berorientasi ada salah satu atau kedua belah pihak. Keluarag conjugal yang sering sekali kita temui adalah kerabat (buakn dari ikatan darah) yang tinggal bersama keluarga tersebut. Akan tetapi sikap dari setiap keluarga berbeda-beda, ada yang data menerima, bersikap acuh, dan ada pula yang tidak setuju. Perbedaan sikap ini dapat menjadi komflik dalam keluarga.

4.      Keluarga dengan orangtua tunggal (single parent family)
Keluarga dengan orang tua tunggal meruakan keluarga yang hanya salah satu dari orangtua yang tinggal bersama anaknya (mungkin ayah, mungkin ibu) dan bertanggung jawab seenuhnya atas anak setelah kematian pasatngannya, perceraian, atau karena kelahiran anak di luar nikah.
Menjadi orangtua tunggal tidaklah mudah, apalagi bagi seorang ibu yang harus membesarkan dan membiuayai anaknya sendiri. Segala beban dan tanggung jawab sebagai orang tua tunggal, membuat orangtua mengalami tekanan bauk secara mental maupun psikologis.

D.    Fungsi keluarga
Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. Berikut ini dijelaskan beberapa fungsi keluarga menurut beberapa ahli.
1.      Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
a.  Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
b.      Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
c.       Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
d.      Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat.
e.       Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.

2.      Fungsi keluarga menurut Allender (1998):
a.       Affection (Afeksi)
Fungsi affection yang dilakukan keluarga diantaranya adalah dengan menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan, mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual, serta menambah anggota keluarga baru.
b.      Security and Acceptance (Keamanan dan Penerimaan)
Di dalam keluarga, fungsi keamanan dan penerimaan juga dibutuhkan. secara umum usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mempertahankan kebutuhan fisik, dan menerima individu sebagai anggota keluarga.
c.       Identity and satisfaction (Identitas dan memuaskan)
Keluarga merupakan suatu media yang dipergunakan untuk mengembangkan diri, yaitu mengembangkan peran dan self image, mempertahankan motivasi, dan mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas.
d.      Affiliation and companionship (Afiliasi dan pertemanan)
Fungsi ini dilakukan dengan mengembangkan pola komunikasi dan mempertahankan hubungan yang harmonis.
e.        Socialization (Sosialisasi)
Sosialisasi juga salah satu fungsi yang dilakukan dalam keluarga yang tujuannya untuk mengenal kultur (nilai dan perilaku) serta sebagai peraturan/pedoman hubungan internal dan eksternal. Pada akhirnya, sosialisasi juga bertujuan untuk melepas anggota keluarga. Misalnya saat anak sudah dewasa dan menikah.
f.       Controls (Kontrol)
Keluarga juga berfungsi sebagai kontrol, yaitu mempertahankan kontrol sosial yang ada di keluarga. Selain itu fungsi kontrol dapat diterapkan untuk melakukan penempatan dan pembagian kerja anggota keluarga sesuai dengan peran mereka masing-masing yang pelaksanaannya dengan menggunakan sumber daya yang ada.

3.      Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992)
Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu :
a.       Fungsi keagamaan, yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
b.       Fungsi sosial budaya, dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
c.       Fungsi cinta kasih, diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
d.      Fungsi melindungi, bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
e.       Fungsi reproduksi, merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga
f.       Fungsi sosialisasi dan pendidikan, merupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi dalam keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik
g.      Fungsi ekonomi, adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.

E.     Peran keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Keluarga (orangtua) berperan dalam membentuk kepribadian anak, dalam perkembangan hidupnya. Melalui keluarga anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari. Melalui lingkungan kelurga inilah anak mengalami proses sosialisasi awal. Orang tua biasanya mencurahkan perhatiannya untuk mendidik anak, agar anak tersebut meperoleh dasar-dasar pergaulan hidup yang benar dan baik, melalui penanaman disiplin dan kebebasan serta penyerasiannya.
Dalam sebuah keluarga setiap anggota dari keluarga tersebut memiliki peran masing-masing, peran tersebut di antaranya sebagai berikut:
1.      Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2.      Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3.      Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.











BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran sangat penting dalam membangun sebuah Negara. Setiap orang membangun keluarga dengan tujuan tertentu yang tentunya sangat mulia, yaitu untuk memperoleh kebahagiaan serta ketentraman batin.
Saat seseorang terlahir dalam sebuah keluarga ataupun menjalani hidup dalam sebuah keluarga, orang tersebut memiliki tanggung jawab dan peran dalam keluarga tersebut, selain dalam keluarga, anggota dari sebuah keluarga juga berperan dalam kehidupan bermasyarakat.
B.       Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnan untuk itu penulis memberi saran kepada pembaca agar tercapai kesempurnaan yaitu:

·         Hendak nya makalah yang akan datang memperoleh data  yang lebih jelas dan terperinci. 
·         Untuk makalah yang akan datang hendak nya semua hal yang menyangkut tentang   hakekat keluarga.





DAFTAR PUSTAKA

Fatchiah E.Kertamuda.2009.Konseling Pernikahan Untuk Keluarga Indonesia. Jakarta:Selamba humanika
Mawardi.2010.Pendidikan Agama Islam.Pekanbaru:CV.Witra Irzani
Tim Sosiologi.2006.Sosiologi 1.Jakarta:Yudhistira
Tim Wikipedia. Keluarga.(http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga// diakses tanggal 26 juni 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar